Sekalipun telah berdiri dan beroperasi selama 3 tahun, namun keberadaan ISTEK Aisyiyah sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) belum banyak diketahui. Terletak di jalan Kapt. Piere Tendean poros bandara Halu Oleo, gedung ISTEK tampak berdiri kokoh. ISTEK Aisyiyah memiliki keunikan tersendiri berbanding PTS lainnya, mengapa? Karena PTS ini diinisiasi dan didirikan oleh komunitas “emak-emak”. Kehadiran “emak-emak” mendirikan PTS, kesannya mungkin “biasa“ saja, namun secara subtantif kehadiran ISTEK Aisyiyah dapat dijadikan argument bahwa ISTEK dalam hal ini Aisyiyah merupakan representasi ketangguhan, kegigihan atau bahkan sebagai indicator kemajuan peradaban perempuan Sulawesi-Tenggara. Pandangan tersebut bukan tanpa alasan, bila mengingat bahwa hingga tahun 2023 untuk konteks Indonesia Timur belum ada satu organ perempuan yang mendirikan perguruan tinggi sebagaimana yang dilakukan AISYIYAH Sulawesi-Tenggara.
Eksistensi ISTEK Aisyiyah sebagai PTS, tidak hanya dapat dosorot karena didirikan oleh komunitas perempuan, namun juga dapat ditelisik dari prestasi-prestasi yang diraihnya. Sebagai pendatang baru, tentu saja ISTEK belum semapan PTS yang mendahuluinya belasan atau bahkan puluhan tahun, seperti UNSULTRA, UM Kendari, UM Buton dan sederet PTS yang kehadirannya jauh sebelum ISTEK. Meski demikian tidak berarti bahwa ISTEK dapat dilihat sebelah mata oleh kakak-kakanya di dunia perguruan tinggi. Presetasi-prestasi demi prestasi terus diraih dan ditorehkan oleh ISTEK dibawah manajemen “emak-emak” Aisyiyah. Diketahui Aisyiyah, mengutip pernyataan Peackock antropolog Amerika, adalah organisasi paling tangguh di Asia Tenggara bahkan di dunia. Sematan “keunggulan” yang disebutkan Peackock bukan sekedar pujian biasa dan bersifat basa basi namun tertuang jelas dalam fakta tinta sejarah peradaban Nusantara. Secara nasional Aisyiyah kini memiliki 22.000 lebih PAUD dan TK, 20 Rumah Sakit, 16 Perguruan Tinggi terdiri dari 4 Universitas. Terbaru Universitas Aisyiyah Yogya kembali mengukir sejarah sebagai Universitas perempuan terakreditas Unggul dan karena prestasinya kini UNISA Yogya menyelenggarakan pendidikan dokter. Aisyiyah kini sebagai satu-satunya organ perempuan mengelola dan menyelenggarakan Program Pendidikan dokret (Fakultas Kedokteran).
Ukiran prestasi ISTEK Aisyiyah untuk tingkat Sulawesi Tenggara tampaknya berbangding lurus dengan pretasi Aisyiyah secara nasional. Meskipun ISTEK Aisyiyah merupakan pendatang baru dalam dunia perguruan tinggi di wilayah ini, namun tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai PTS baru yang segalanya masih sangat terbatas tidak menyurutkan semangat emak-emak Asiyiyah untuk berprestasi dalam bingkai Fastabiqul Khairat. Dosen-dosen ISTEK Aisyiyah “menyentak” perhatian public akademik. Tahun ini dosen-dosen binaan Aisyiyah mendapat 13 paket penelitian dari Kemenristek Dikti. Jumlah tersebut menjadikan ISTEK mengungguli puluhan PTS di Sulawesi-Tenggara. Dengan jumlah paket penelitian yang diperolehnya menempatkan ISTEK berada pada posisi ke 4. Secara kuantititatif ISTEK memang berada di bawah UM Kendari, UM. Buton dan UNSULTRA, namun jika ditilik secara kualitatif dengan membandingkan usia, jumlah tenaga dosen dan mahasiswa serta pengalaman berselancar dalam arum jeram dunia perguruan tinggi, tidak salah untuk menempatkan ISTEK Aisyiyah sebagai PTS berkemajuan dan berpotensi menjadi termaju di Sulawesi Tenggara pada tahun-tahun mendatang. Raihan prestasi ISTEK bukan hanya dapat dilihat dari perolehan dana penelitian yang disabet oleh dosen-dosennya. Indikator kemajuan signifikan dari PTS pendatang baru ini juga dapat ditelisik dari produktivitas menulis dosen dosesn nya sebagaimana dalam Data SINTA Score Universitas dimana ISTEK menempati urutan 8. Sekali lagi peringkat tersebut sungguh melampaui banyak dari PTS yang lebih senior dari segi usia. Selain itu mahasiswa ISTEK juga terus mengukir prestasi mulai dari tingkat daerah hingga tingakat nasional. Terbaru salah satu mahasiswa ISTEK terpilih sebagai duta Mahasiswa Sulawesi Tenggara untuk kategori sastera dan budaya. Masih banyak prestasi yang diraih oleh ISTEK dalam usianya yang mash sangat belia yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam ruang ini.Seluruh prestasi tersebut tentu saja merupakan kado terindah dari ISTEK untuk Aisyiyah yang kini bermilad ke 108.
Oleh: Muhammad Alifuddin